biografi pribadi
Assalamualaikum
Perkenalakan nama saya Asep Ripa’i bisasa akrab di panggil Asep, fai, ipa
(pangilan di rumah), dilahirkan dan dibesarkan kedua orang tua yang sangat menyayangi
dengan setulus hati yakni alm bapak Idi dan ibu Nunung Nurjanah. Di Desa Mayang
Kec. Cisalak kab. Subang disanalah saya dilahirkan tepat nya pada 29 Aprill
2001 sekitar jam 11 siang Wib pada hariAhad, alhamdulilah lahir dengan selamat
tanpa menangis. Saya memiliki 3 saudara yaitu
2 kakak yang pertama bernama Eulis Sa’adah dan yang kedua Umul Hasanah
dan adik saya bernama Latipatulsufi. Saya juga mempunya beberapa hobi
diantaranya bersepedah, badminton, membaca. Setiap pagi saya sering bersepadah
Pendidikan saya dimulai dari SDN Mayang 1 kemudian bermuatasi ke MI Al
Insyirah Lulus pada tahun 2014, kemudian
melanjutkan di Mts Al Mubarok lulus 2017, dan Ma Al Husna lulus 2020. Dan saya
sekaligus juga saya masuk pondok ketika SMA, di Pondok Pesantren Nurul Iman
Cisalak yang letak nya sekitar 3 km dari rumah, disanalah saya banyak mendapat
pengalaman yang tak ternilai. ketika di pondok saya menjadi kebersihan yang
mengatur dan mengkordinir kebersihan di pondok.
Dan sekarang saya melanjutkan ta’lim saya di pondok pesantren Syafi’ah Salafiyah Sukorejo dan juga sekaligus mengeyam S1 di UNIB Sukorejo prodi teknologi informasi yang masih satu naungan pesantren, saya masuk asrama Mah’adul Qura’an no 13 dan sekolah pagi di Madrasah I’dadiyah kelas 2 ula A. Dan perjalanan hidup saya baru dimulai akan terus berlanjut..
Cara Mematikan Laptop Windows 10 Tanpa Touchpad dan Mouse
Kompas.com - 23/10/2020, 20:42 WIB
9 Kecamatan di Probolinggo Diguyur Hujan Abu Vulkanik Semeru
Kompas.com - 17/01/2021, 13:46 WIB
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru Lumajang membuat sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo diguyur hujan abu vulkanik. Kabupaten Probolinggo memang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Lumajang di mana Semeru berada.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan, hujan abu vulkanik melanda Kecamatan Kuripan, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto dan Sumber.
"Iya, dilaporkan sembilan kecamatan terdampak hujan abu vulkanik. Saat ini sudah reda," kata Anggit saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Anggit menjelaskan, terjadi erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (16/1/2021) sore hari pukul 17.24 WIB, yang mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB-21.08 WIB.
Hingga kini, pihaknya mencari informasi dari media sosial dan petugas di wilayah mana saja yang terdampak.
Mahfud, warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu mengatakan, hujan abu juga menerpa rumahnya. Abu vulkanik sempat mengotori teras rumah dan kendaraannya.
Abu vulkanik terlihat sangat jelas di atas kaca kendaraan. Abu vulkanik yang mengguyur desanya tidak begitu tebal, namun membuat mata perih. Dirinya dan warga pun mengenakan kacamata dan masker saat berkendara.
"Tidak begitu tebal abunya, tapi merata. Sekarang sudah reda hujan abunya. Kalau semalam cukup terasa. Kabupaten Probolinggo sepekan terakhir anginnya cukup kencang. Waktu hujan abu semalam abunya terbang ke mana-mana," ujar Mahfud.
Baca juga: BNPB Minta Warga Waspadai Lahar Dingin Pasca-letusan Gunung Semeru Akibat angin cukup kencang di Kabupaten Probolinggo belakangan ini, membuat abu vulkanik Semeru meluas hingga ke Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Sirajuddin, warga Desa Kebonagung, menyebut teras rumahnya dipenuhi abu berwarna putih yang diyakini abu vulkanik erupsi Semeru.
"Barusan sudah disapu. Abu vulkanik dibawa angin hingga ke sini. Sekarang sudah mendingan. Agak perih mata kena abu ini," tukas Sirajuddin.